Rabu, 22 Juni 2011

SELAMATKAN KELUARGAMU DARI TABARRUJ



  Setiap kamu adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Penguasa adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat yang dipimpinnya. Dan seorang lelaki (suami) adalah pemimpin dalam keluarga dan akan dimintai pertanggungjawaban pula atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Lelaki dijadikan pemimpin untuk kaum wanita. Sebab dia memiliki kelebihan. Yang paling menonjol adalah kelebihan akal dan agama. Rosulullah memperkuat ketegasan ini. Beliau bersabda perihal kaum wanita,” Aku tidak melihat kekurangan-kekurangan kaum wanita bila dibandingkan dengan kaum lelaki. Kecuali pada akal dan agamanya.” Kenyataannya memang demikian, pola pikir wanita lebih sempit dan peribadatannya pun kurang sempurna. Misalnya, ketika menstruasi (haid) mereka tidak melakukan sholat, membaca Al Quran dan puasa.
Oleh karena itu, kaum lelaki hendaknya memperhatikan kelebihan yang dimilikinya untuk menegakkan amanat Allah. Menjaga kehormatan wanita serta memenuhi hak-haknya adalah lebih terpuji dan mulia.
“Sepeninggalku (nanti) tidak ada fitnah yang paling berbahaya, kecuali bujuk rayu wanita terhadap kaum lelaki.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Permasalahan wanita yang kita hadapi sekarang ini ynag semakin menggejalanya perilaku tabarruj. Pergaulan bebas tidak terkendali lagi, kegiatan anak muda nongkrong di tepi jalan, terjadi saling menggoda antara lelaki dan wanita. Padahal semua itu dilarang agama.
Tabarruj adalah pamer kecantikan, pakaian, perhiasan, ucapan dan lenggak-lenggok ketika berjalan di depan kaum lelaki. Apapun dalihnya! Berperilaku dan berpakaian yang merangsang alahan haram hukumnya.
Allah telah menegaskan di dalam Al Quran:
“ Dan janganlah kamu berhias serta berperilaku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu (QS. Al Ahzab:33)
Sekarang bamyak kita lihat wanita bersolek dan berdandan serba indah, tujuan mereka pergi pesta, pasar, rekreasi maupun menghadiri acara-acara resmi. Pamer kecantikan, berpakaian serba minim, mengenakan kain tipis serta berjalan dengan lenggak-lenggok, pinggul bergoyang sudah menjadi mode wanita masa kini. Trendy kata orang, padahal kenyataannya, yang demikian adalah cermin kemerosotan moral dibalik citra modern. Secara tegas Allah melarang kaum wanita berlebihan dalam berhias dan berdandan dengan firman-Nya:
“Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasaan yang mereka sembunyikan.” (QS. An-Nur : 31).
Seorang wanita menghentak-hentakkan kaki agar oralng lain mengetahui dipergelangan kakinya memakai perhiasan. Perbuatan tersebut dilarang oleh Allah. Sebab yang demikian bisa menimbulkan fitnah , lebih-lebih di depan kaum lelaki.

Halaman